- 140-169: Very Superior
- 120-139: Superior
- 110-119: High Average
- 90-110 : Average
- 80-89 : Low Average
- 70-79 : Borderline-defective
A. LATAR BELAKANG IQ atau intelligence quotient adalah hal yang penting untuk mengetahui bagaimana sebenarnya kema...
Rancangan Aplikasi Sistem Informasi Psikologi
A. LATAR
BELAKANG
IQ
atau intelligence quotient adalah hal yang penting untuk
mengetahui bagaimana sebenarnya kemampuan intelegensi kita, terlebih pada anak,
sehingga apabila terdapat kejanggalan, maka bisa diketahui sejak dini. Oleh
karena itu, pada kesempatan kali ini, akan dibuat rancangan aplikasi sistem
informasi psikologi yang bertemakan IQ.
B. LANDASAN
TEOR
Triyanto (2015) menyatakan
bahwa IQ adalah pengukuran kecerdasan dan dinyatakan dala angka. IQ menganggap
bahwa terdapat perbedaan kecerdasan di antara orang yang berbeda dari suatu
populasi dan mengekspresikannya dengan sebuah nilai dari bagaimana kecerdasan
dalam hubungannya dengan keseluruhan populasi.
Imam
(2015) juga menyatakan bahwa IQ adalah istilah umum yang digunakan untuk
menjelaskan sifat pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan, seperti kemampuan
menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan,
menggunakan bahasa dan belajar.
IQ
sendiri memiliki klasifikasi, klasifikasi IQ Stanford-Binet adalah sebagai
berikut:
Aplikasi ini lebih
mengutamakan pengukuran IQ untuk anak-anak. Untuk rumus perhitungannya sendiri
adalah sebagai berikut:
Usia mental x 100 / Usia kronologis
Usia mental adalah usia
yang didapat dari hasil tes, dan usia kronologi adalah usia anak sebenarnya
C. ELEMEN
TES
Untuk membangun sistem
informasi psikologi tersebut, perlu menyiapkan kebutuhan untuk elemen-elemen
sistem yang akan dibangun. Elemen-elemen tersebut adalah:
1. Elemen
proses, proses disini adalah, setiap individu yang menggunakan aplikasi ini
akan menghadapai serangkaian bentuk tes psikologi yang bentuknya sudah
disesuaikan untuk tampilan aplikasi, setelah menyelesaikan rangkaian tersebut,
aplikasi akan melakukan perhitungan IQ sesuai rumus, dan individu akan melihat
skor IQ mereka.
2. Elemen
tujuan, tujuan dari pembuatan aplikasi
ini adalah untuk memudahkan orang tua yang ingin mengetahui IQ anak-anak mereka
secara mandiri. Orang tua hanya perlu mengunduh aplikasi tersebut, dan meminta
anak mereka mengerjakan serangkaian tes, dengan didampingi orang tuan tentunya.
3. Elemen
interface, tampilan pada aplikasi ini
sederhana dan memiliki paduan warna-warna terang, yang akan lebih menarik
perhatian anak-anak. Tes yang diberikan juga sudah disesuaikan untuk tampilan mobile. Sehingga akan mudah dikerjakan.
4. Elemen
sistem, sistem yang digunakan pada aplikasi ini sistem operasi terbuka.
DAFTAR
PUSTAKA
Imam, M. (2015). Book
of mentor1: Leader university step by step leader. Kim-Ara Holding Group.
Triyanto, B. (2015). Hitung sendiri iq anda. Yogyakarta: Penerbit B first.
a. Sistem Fat (dalam Hutahaean, 2015) mengemukakan bahwa sistem adalah suatu himpunan suatu “benda” nyata atau abstrak yan...
Sistem Informasi Psikologi
a.
Sistem
Fat (dalam Hutahaean, 2015) mengemukakan bahwa
sistem adalah suatu himpunan suatu “benda” nyata atau abstrak yang terdiri dari
bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan,
berketergantungan, saling mendukung, yang secara keseluruhan bersatu dalam satu
kesatuan (unity) untuk mencapai
tujuan tertentu secara efisien dan efektif.
Sementara
menurut Indrajit (dalam Hutahaean, 2015) sistem adalah kumpulan-kumpulan dari
komponen-komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya.
Sedangkan
sistem menurut Jogianto (dalam Hutahaean, 2015) adalah kumpulan dari
elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Dari
ketiga teori diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari
berbagai komponen/elemen yang saling berkaitan untuk dapat mencapai suatu
tujuan.
b.
Informasi
Informasi
menurut Rommey dan Steinbart (2012) adalah data yang telah dikelola dan
diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan.
Bodnar
(2000) berpendapat bahwa informasi adalah data yang diolah sehingga dapat
dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat.
Sementara
informasi menurut Amsyah (2005) adalah data yang sudah diolah ke dalam bentuk
tertentu sehingga sesuai dengan keperluan pemakaian informasi tersebut.
Dari
beberapa teori diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang
diolah, diproses, dan dikelola sehingga bisa digunakan sebagaimana
keperluannya.
c.
Psikologi
Puspitawati, Hapsari, & Suryaratri (2012)
mengemukakan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan
proses mentalnya.
Sementara
Syah (2010) menyatakan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun
kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan.
Psikologi
menurut Hashim, Razali, & Jantan (2003) adalah kajian mengenai jiwa atau
aspek rohani manusia
Dari
pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu
yang mempelajari tentang perilaku dan proses mentalnya, serta bagaimana
hubungannya dengan lingkungan
d.
Sistem Informasi Psikologi
Setelah melihat
pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi psikologi
adalah suatu sistem yang terintegrasi yang didalamnya memuat
informasi-informasi tentang manusia dan proses mentalnya yang kemudian hasil
keluarannya akan berguna untuk tujuan tertentu, khususnya psikologi.
DAFTAR PUSTAKA
Amsyah,
Z. (2005). Manajemen sistem informasi.
Jakarta: Gramedia
Bodnar,
G. (2000). Sistem informasi akuntansi.
Jakarta: Salemba Empat.
Hashim, S., Razali, M., & Jantan, R. (2003). Psikologi pendidikan. Selangor: PTS
Professional Publishing.
Hutahaean,
J. (2015). Konsep sistem informasi.
Yogyakarta: Deepublish.
Puspitawati, I., Hapsari, I., & Suryaratri, R.
(2012). Psikologi faal. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Romney
& Steinbart. (2012). Accounting
information systems. Pearson.
Syah,
M. (2010). Psikologi pendidikan dengan
pendekatam baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Direktur Center for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi merilis kabar tentang kebobrokan usaha PT Dirgantara Indonesia (persero). Perus...
Masalah MSDM
Direktur Center for
Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi merilis kabar tentang kebobrokan usaha
PT Dirgantara Indonesia (persero). Perusahaan penerbangan ini ditengarai
berpotensi merugikan negara hingga Rp8 miliar.
"Ada 24 kasus di
PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dengan nilai kerugian hingga Rp8 miliar. Belum
termasuk molornya pengerjaan proyek pengadaan barang dan jasa dari TNI AL
hingga Rp3,3 miliar. Ini harus diselesaikan kalau tidak maka perusahaan ini
akan bangkrut," ujar Uchok kepada wartawan di Jakarta, Senin (3/10/2016).
Uchok menuturkan,
permasalahan di tubuh PT DI sebenarnya sudah terendus ketika Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) merilis hasil audit tahun 2015. Dalam audit itu ditemukan denda
keterlambatan pekerjaan pengadaan barang dan jasa di TNI AL sebesar Rp3,35
miliar.
Temuan ini kemudian
berkembang pada kasus lain, yakni pada tahun 2011 TNI AL juga memberikan
pekerjaan pengadaan Helikopter Bell.412EF tahap II dengan nilai Rp220 miliar.
Dalam proyek ini, PT DI sudah menerima bayaran Rp212.41 miliar atau 96 persen,
tetapi pekerjaan atau kemajuan fisik baru 20 persen.
“Uang negara mereka
embat tapi seperti males-malesan menyelesaikan pekerjaan tersebut," ucap
Uchok.
Terakhir, lanjut Uchok,
muncul lagi proyek baru yang bermasalah, yakni ketika TNI AU memesan 16 unit
helikopter Super Puma untuk memenuhi rencana strategis (renstra) pertahanan
tahun 2009-2014. Tetapi realisasinya hanya sembilan alias kurang 7 unit lagi.
"Dalam hal
pengiriman juga bermasalah. Sebab sembilan unit yang sudah diberikan juga tidak
tepat waktu sehingga mengganggu proses operasional. Belum lagi sisa 7 unit yang
oleh pihak TNI AU belum diterima," tandas Uchok.
Kasus tersebut termasuk
dalam masalah organisasi itu sendiri, dimana perusahaan tidak bekerja dengan
sebagaimana mestinya. Seharusnya, ketika perusahaan sudah menerima bayaran
untuk sesuatu yang seharusnya dikerjakan, mereka harus mengerjakan sesuai dengan
progres yang memang seharusnya berjalan. Bila pembayaran sudah mencapai 96%
tapi pengerjaan baru sampai 20%, tentu ada masalah internal organisasi tersebut
yang harus segera diselesaikan supaya tidak merugikan banyak pihak. Tenttu
penyelesaian harus dilakukan sesuai dengan prosedur atau sesuai dengan
permasalahan perusahaan tesebur. Contoh dalam kasus ini, seharusnya mereka
membuat 16 helikopter di dalam jangka waktu yang telah ditentukam.
Ada kalanya di suatu waktu, karyawan akan merasa ada pada titik terendah dan kehilangan motivasi bekerja. Kejenuhan akan pekerjaan, hubunga...
Meningkatkan Motivasi Karyawan/SDM
Ada kalanya di suatu waktu,
karyawan akan merasa ada pada titik terendah dan kehilangan motivasi bekerja.
Kejenuhan akan pekerjaan, hubungan yang tidak baik dengan rekan kerja, atasan
yang kurang menghargai pendapat dan tentu masih banyak lagi. Kehilangan
motivasi tentu akan berdampak buruk pada perusahaan itu sendiri, karena tidak
dipungkiri lagi bahwa karyawan adalah sosok penting di dalam sebuah perusahaan,
bila karyawan kehilangan motivasi bekerjanya, tentu akan ada penurunan dalam
hasil kerja mereka dan tentu akan merugikan perusahaan. Lalu bagaimana supaya
motivasi yang telah menurun itu bisa ditingkatkan lagi? Berikut adalah 7
cara-cara yang bisa dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk meningkatkan
motivasi karyawan.
1. Dengarkan
ide-ide dan masukan baru dari karyawan.
Setiap orang
tentu ingin didengar, termasuk karyawan. Dengarkan ide dan masukan mereka
supaya mereka merasa bahwa pendapat mereka dihargai dan merasa bahwa mereka memiliki
peran dalam sebuah perusahaan.
2. Ciptakan
lingkungan bekerja sebaik mungkin
Bekerja di
lingkungan yang buruk, tidak nyaman, dan penuh tekanan tentu akan membuat
karyawan jenuh. Ciptakanlah lingkungan bekerja yang baik, fresh, hangat, dan pendekatan personal yang baik. Penuhi juga
fasilitas-fasilitas terbaik untuk karyawan, karena tentu akan menambah semangat
seorang karyawan dalam bekerja.
3. Berikan
semangat pada karyawan
Jangan segan
untuk menyapa karyawan, buatlah suasana kekeluargaan. Berikan semangat pada
karyawan di momen-momen sekiranya karyawan sudah mulai suntuk dalam pekerjaan
mereka.
4. Apresiasi
kinerja karyawan
Peningkatan
karyawan, sekecil apapun tetap harus diapresiasi. Bisa melalui verbal ataupun
non verbal seperti tepukan pada pundak atau bahkan memberikan bonus. Dengan
begitu, karyawan akan selalu berusaha meningkatkan kinerjanya supaya
mendapatkan suatu apresiasi yang pantas.
5. Buatlah
jadwal refreshing bersama bagi
karyawan
Pekerjaan yang
datang terus-menerus tentu akan membuat karyawan lelah dan jenuh. Refreshing adalah kegiatan yang sangat
baik untuk menghilangkan kesuntukkan dalam bekerja. Buatlah suatu kegiatan
liburan di akhir pekan di tempat yang jauh dari suasana kantoran, supaya
karyawan bisa sejenak pergi dari aktivitasnya sehari-hari.
6. Berikan
perhatian dan kepedulian
Memperlihatkan
kepedulian pada karyawan tentu harus dilakukan, supaya karyawan merasa bahwa
dirinya itu ada. Jangan terlalu cuek dan merasa angkuh. Tunjukkan kepedulian
namun tetap dalam batas-batas kewajaran. Memberikan cuti pada karyawan yang
mendapat musibah juga salah satu cara memperlihatkan perhatian dan kepedulian
pada seorang karyawan.
7. Penuhi
semua hak karyawan
Bila sebuah
perusahaan ingin mendapatkan yang terbaik dari seorang karyawan, tentu
perusahaan juga harus memenuhi semua hak-hak dari seorang karyawan. Gaji yang
sesuai, fasilitas yang baik, suasana kerja yang menyenangkan, perlakuan yang
adil, keamanan yang terjamin, dan lain-lain. Dengan memenuhi semua hak
karyawan, karyawan tentu tidak memiliki alasan untuk tidak bekerja dengan baik.
Kurang
lebih itulah 7 cara-cara yang bisa dilakukan karyawan untuk bisa terus memompa
motivasi karyawannya.
Referensi:
http://www.duniakaryawan.com/cara-memotivasi-karyawan/
http://www.onereview.net/cara-efektif-meningkatkan-motivasi-karyawan.html
http://urusandunia.com/meningkatkan-motivasi-kerja-dan-kinerja-karyawan/
a. Pendahuluan Dalam berkarir, tentu akan lebih baik jika kita memiliki perencaan yang tepat tentang perjalanan karir kita kedepan, dan t...
Perencanaan dan Pengembangan Karir
a. Pendahuluan
Dalam berkarir, tentu akan lebih baik jika kita memiliki
perencaan yang tepat tentang perjalanan karir kita kedepan, dan tentu kita akan
mengharapkan adanya perkembangan dalam karir kita. Tapi apa sebenarnya
perencanaan dan perkembangan karir itu sendiri. Berikut akan dijelaskan tentang
perencanaan dan pengembangan karir.
b. Definisi
PENGERTIAN PERENCANAAN KARIER
Perencanaan karier terdiri atas
dua suku kata, yaitu perencanaan dan karier. Perencanaan dapat didefinisikan sebagai proses
penentuan rencana atau kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada masa mendatang.
Sedangkan karier adalah semua pekerjaan yang
dilakukan seseorang selama masa kerjanya yang memberikan kelangsungan,
keteraturan, dan nilai bagi kehidupan
seseorang.
Jadi, perencanaan karier dapat didefinisikan sebagai
suatu proses yang digunakan seseorang untuk memilih tujuan karier dan jalur
karier untuk mencapai tujuan-tujuan
tersebut. Sebagai suatu proses yang bertujuan untuk menyesuaikan tujuan karier dan kemampuan individu
dengan kesempatan untuk
mengisinya secara sistematis.
PENGERTIAN PENGEMBANGAN
KARIER
Pengembangan karier merupakan implementasi dari perencanaan
karier. Untuk itu pengembangan karier
dapat didefinisikan sebagai semua usaha pribadi karyawan yang
ditujukan untuk melaksanakan rencana kariernya melalui pendidikan, pelatihan, pencarian dan perolehan kerja, serta
pengalaman kerja.
Titik awal pengembangan karier
dimulai dari diri karyawan sendiri, di mana
setiap orang bertanggungjawab atas pengembangan atau kemajuan kariernya.
Setelah komitmen dimiliki, beberapa kegiatan pengembangan karier dapat
dilakukan. Untuk mengarahkan pengembangan karier agar menguntungkan karyawan dan organisasi, departemen
SDM mekakukan pelatihan dan
pengembangan bagi karyawan.
PENGERTIAN MANAJEMEN KARIR
Menurut Gutteridge, manajemen karir adalah
proses untuk membuat karyawan dapat memahami dan mengembangkan dengan lebih
baik keahlian dan minat karir mereka dan untuk memanfaatkan keahlian dan minat
ini dengan cara yang paling efektif.Manajemen karir individu sebagai manajemen karir
yang dilakukan secara individu dengan tujuan menetapkan perencanaan da
perkembangan karirnya selanjutnya
Manajemen karir adalah proses dimana
organisasi mencoba untuk menyesuaikan minat karir individual dan kemampuan
organisasi untuk merekrut karyawan
c. Tujuan
Tujuan
Perencaan Karir:
·
Pengembangan yang lebih efektif tenaga berbakat yang
tersedia
·
Kesempatan penilaian diri bagi karyawan untuk memikirkan jalur –
jalur karir tradisional atau jalur karir
·
Pengembangan sumber daya manusia yang lebih efisien di dalam dan
di antara divisi dan atau lokasi geografis
·
Kepuasan kebutuhan pengembangan pribadi karyawan
·
Peningkatan kinerja melalui pengalaman on the job training yang
diberikan oleh perpindahan karir vertical dan horizontal
Tujuan
Pengembangan Karir:
·
Pengembangan yang lebih
efektif tenaga berbakat yang tersedia
·
Kesempatan penilaian diri bagi
karyawan untuk memikirkan jalur – jalur karir tradisional atau jalur karir
·
Pengembangan sumber daya manusia
yang lebih efisien di dalam dan di antara divisi dan atau lokasi geografis
·
Kepuasan kebutuhan pengembangan
pribadi karyawan
·
Peningkatan kinerja melalui
pengalaman on the job training yang diberikan oleh perpindahan karir vertical
dan horizontal
·
Membantu pencapaian tujuan
individu dan perusahaan dalam pengembangan karier karyawan yang merupakan
hubungan timbal balik yang bermanfaat bagi kesejahteraan karyawan dan
tercapainya tujuan perusahaan. Seorang pegawai yang sukses dengan prestasi
kerja sangat baik kemudian menduduki posisi jabatan yang lebih tinggi, ini
menunjukkan bahwa tercapai tujuan perusahaan dan tujuan individu.
·
Menunjukkan Hubungan Kesejahteraan
Pegawai Perusahaan merencanakan karir pegawai dengan meningkatkan
kesejahteraannya sehingga memiliki loyalitas yang lebih tinggi.
·
Membantu pegawai menyadari
kemampuan potensinya. Pengembangan karir membantu menyadarkan pegawai akan
kemampuannya untuk menduduki suatu jabatan tertentu sesuai dengan potensi dan
keahliannya.
·
Memperkuat hubungan antara Pegawai
dan Perusahaan Pengembangan karier akan memperkuat hubungan dan sikap pegawai
terhadap perusahaannya.
·
Membuktikan Tanggung Jawab Sosial
Pengembangan karier suatu cara menciptakan iklim kerja yang positif dan
pegawai-pegawai lebih bermental sehat.
·
Membantu memperkuat pelaksanaan
program-program Perusahaan Pengembangan karir membantu program-program
perusahaan lainnya agar tercapai tujuan perusahaan.
·
Mengurangi Turnover (pergantian
karyawan karena mengundurkan diri) dan Biaya Kepegawaian Pengembangan karier
dapat menjadikan turnover rendah dan begitu pula biaya kepegawaian menjadi
lebih efektif.
·
Mengurangi Keusangan Profesi dan
Manajerial Pengembangan karier dapat menghindarkan dari keusangan dan kebosanan
profesi dan manajerial.
·
Menggiatkan Analisis dari
Keseluruhan Pegawai Perencanaan karir dimaksudkan mengintegrasikan perencanaan
kerja dan kepegawaian
·
Menggiatkan Pemikiran (Pandangan)
Jarak Waktu yang Panjang Pengembangan karier berhubungan dengan jarak waktu
yang panjang. Hal ini karena penempatan suatu posisi jabatan memerlukan persyaratan
dan kualifikasi yang sesuai porsinya.
d.
Faktor-faktor yang Perlu Diperhatikan
Dalam
perencanaan karir, faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah:
·
Tahap kehidupan karir
·
Dasar karir
Dalam
pengembangan karir, faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah:
·
Hubungan Pegawai dan Organisasi
·
Personalia Pegawai
·
Faktor Eksternal
·
Sistem Penghargaan
·
Jumlah Pegawai
·
Ukuran Organisasi
·
Kultur Organisasi
·
Tipe Manajemen
e.
Unsur-unsur
Ada empat unsur program perencanaan karir yang jelas.
unsur-unsur yang dimaksud adalah :
- Penilaian
individu tentang kemampuan, minat, kebutuhan karir dan tujuan;
- Penilaian
organisasi tentang kemampuan dan kesanggupan pegawai;
- Komunikasi
informasi mengenai kebebasan memilih dan kesempatan karir pada organisasi
- Penyuluhan
karir untuk menentukan tujuan-tujuan realistik dan rencana untuk
pencapaiannya.
Ada
tiga unsur program pengembangan karir, yaitu:
- Menaksir
kebutuhan karir
- Organisasi
harus memberikan informasi tentang kesempatan karir yang tersedia
- Penyesuaian
diantara keduanya
Referensi:
·
http://owrezain.blogspot.co.id/2011/12/perencanaan-dan-pengembangan-karir.html
·
https://irrineayu.wordpress.com/2015/04/17/manajemen-karir-pengertian-tujuan-manfaat-proses-dan-perencanaan-karir/
·
http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-dan-tujuan-pengembangan-karir.html
·
http://luthfiakumala.blogspot.co.id/2012/10/perencanaan-dan-pengembangan-karir.html
·
https://www.academia.edu/6175035/MSDM_PERENCANAAN_DAN_PENGEMBANGAN_KARIER
Subscribe to:
Posts (Atom)